Sabtu, 14 Desember 2019

Berhemat Dengan Memanfaatkan Air Selokan Sebagai Pupuk Organik

Air got, comberan, atau air selokan memang menjadi salah satu masalah penyebab penyakit, baik di desa maupun di perkotaan. Apalagi fasilitas sanitasi dan pembuangan limbah rumah tangga di negara kita ini belum dapat dibilang baik. Keadaan ini juga semakin diperparah dengan banyaknya masyarakat kita yang gemar membuang sampah sembarangan, sehingga menyebabkan selokan menjadi tersumbat.
Banyaknya selokan yang tersumbat karena sampah tersebut seringkali menimbulkan berbagai masalah. Contoh yang paling sederhana adalah bau busuk, pemandangan yang tak sedap dipandang, hingga menimbulkan masalah yang lebih serius seperti penyakit dan bencana banjir. Dilihat dari bentuk, warna, serta baunya tersebut, tak heran jika banyak masyarakat yang enggan “berurusan” dengan air selokan.

Padahal, air got yang memiliki nama keren grey water ini dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Pada awalnya kami pribadi juga heran dan tak percaya, karena kami pikir air got mengandung banyak bakteri yang kemungkinan besar dapat menyebabkan penyakit tanaman. Namun setelah kami melakukan riset kecil-kecilan melalui internet, ternyata pemanfaatan limbah selokan untuk pupuk itu memang benar adanya. Bahkan ada beberapa penelitian sederhana yang menunjukkan tingkat keefektifan Air Selokan Sebagai Pupuk Organik.

O Kandungan Air Selokan
Air selokan merupakan air yang berasal dari limbah buangan seperti air bekas mandi dan bekas cucian, namun bukan air buangan dari kotoran manusia (tinja). Ketika kita mencuci gerabah, banyak sisa makanan yang terbuang mengalir ke selokan. Begitu pula ketika kita mandi dan buang air kecil, kotorannya juga akan mengalir ke selokan. Sebelum air mengalir sampai jauh, (baca:sungai) biasanya air selokan ini ada yang menggenang. Apalagi kalau selokan mampet, genangannya pasti juga akan semakin tinggi.

Nah, dalam pengukuran atau indikator material pada air selokan dikenal berbagai istilah seperti Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS). BOD sendiri merupakan parameter jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk mengurai limbah-limbah organik pada air. Semakin banyak bahan organik yang ada pada air, maka akan semakin banyak pula bakteri yang ada.

Selama proses penguraian limbah organik, bakteri-bakteri ini dapat menghabiskan oksigen yang terlarut dalam air. Oleh karenanya, sangat jarang sekali ada biota air atau ikan yang hidup di perairan yang tercemar (comberan). Dalam proses penguraian ini juga terjadi pembusukan bahan organik, sehingga timbullah bau menyengat.

Sedangkan COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik, secara fisika zat ini merupakan penyebab kekeruhan pada air. Angka COD merupakan nilai yang dipakai untuk mengukur tingkat pencemaran air oleh zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat menyebabkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air.

Total Suspended Solid (TSS) adalah residu atau kotoran kecil-kecil yang menumpuk di dalam selokan. Material yang termasuk dalam kategori TSS diantaranya adalah lumpur, tanah liat, pasir, ganggang, bakteri, dan jamur. TSS ini pula yang menyebabkan tingkat kekeruhan pada air. Bagaimana? Apakah Anda semakin paham dengan istilah-istilah tersebut? atau justru malah tambah bingung?

O Cara Penggunaan Air Selokan Sebagai Pupuk Organik
Penggunaan air selokan sebagai pupuk selain dapat menyuburkan tanaman, juga sekaligus dapat membersihkan selokan dari kotoran dan endapan. Cara penggunaannya pun cukup mudah. Tinggal ambil air selokan menggunakan ember. Lalu siramkan pada tanah di sekitar perakaran tanaman. Untuk hasil optimal, sertakan pula lumpur atau tanah yang mengendap di dasar selokan.

Selain dengan cara diatas, dapat juga dengan memfermentasi air selokan tersebut. Cara membuatnya pun cukup mudah, seperti membuat pupuk organik cair. Yaitu dengan menambahkan bakteri fermentasi, kemudian simpan dalam wadah tertutup rapat. Lalu diamkan selama kurang lebih 15 hari, sampai air tidak berbau menyengat lagi. Setelahnya, pupuk bisa disiramkan pada tanah di sekitar tanaman.

Perlu diingat, untuk tanaman sayur sebaiknya tidak menyiramkan air selokan langsung pada daun maupun batang tanaman karena dikhawatirkan noda hitam pada air selokan dapat berdampak buruk pada tanaman. Jika memungkinkan, bisa juga menyemprotkan air ke tanaman sayur Anda untuk “membilas” tanaman dari lumpur dan kotoran yang dibawa oleh air selokan. Namun, cukup disemprot batang serta daunnya saja ya, untuk tanahnya tak perlu disiram ulang.

Pemanfaatan limbah selokan juga tak hanya terbatas pada air-nya saja, namun juga pada endapan residu yang berupa lumpur serta pasir. Sebagai informasi, lumpur tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai campuran media tanam maupun media semai. Penggunannya pun tak perlu ribet, karena dapat dimanfaatkan langsung. Karena pupuk sudah diwakili oleh air selokan, jadi dengan menerapkan hal ini uang bukankah pengeluaran kita juga akan semakin hemat?Mengolah air selokan dengan metode Ecotech Garden (EGA)

Namun ada pula masyarakat yang justru dengan sengaja “menampung” air selokan di pekarang rumah, untuk memudahkan pemanfaatannya sebagai pupuk. Mereka membuat penampungan air selokan seperti kolam kecil dari galian tanah (tidak disemen), sehingga sebagian air selokan tertampung di kolam kecil tersebut. Karena tidak disemen, maka air selokan itu terserap ke tanah dan membasahi kebun serta pekarangan, sembari mengalirkan nutrisinya melalui tanah. Metode ini disebut sebagai Ecotech Garden, atau biasa disingkat EGA.

Pada kolam penampung pada sistem EGA ini juga ditanami dengan berbagai tanaman hias, maupun tanaman air. Dengan teknik seperti itu, diharapkan residu serta kotoran dan bahan kimia akan diserap melalui akar tanaman, mengurangi bau, dan mengundang makhluk hidup seperti katak untuk bermukim di sekitar kolam itu. Jadi, meskipun sebagai penampung air kotor, jentik nyamuk akan kesusahan berkembang biak, karena adanya katak. Untuk penjelasan mengenai EGA ini, akan kami tulis di lain kesempatan.

Itulah penjelasan mengenai pemanfaatan Air Selokan Sebagai Pupuk Organik yang baik untuk tanaman. Seandainya banyak masyarakat yang memanfaatkan air serta limbah selokan sebagai pupuk, maka tentunya akan menghemat pengeluaran untuk merawat tanaman. Selain itu, tentu lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, karena secara tidak langsung aktivitas ini juga dapat membersihkan selokan yang kotor. Bagaimana? Anda tertarik mencoba?

Sabtu, 30 November 2019

Soul Electronics Hadirkan End Year Clearance Sale

Menjelang Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) yang akan berlangsung tanggal 12-12, produsen headphone, earphone dan speaker asal Paman Sam, Soul Electronics, akan cuci gudang produknya melalui End Year Clearance Sale.

Soul Electronics akan "cuci gudang" produk-produknya dengan potongan harga up to 79%. Produk-produk yang akan di discount up to 79% antara lain adalah Soul Prime Wireless dan Soul Storm.

Sementara untuk produk lainnya, Soul Electronics mematok discount up to 50%, termasuk potongan harga untuk produk Soul Upbeat, Soul Ultra Wireless, Soul X-Tra, Soul Run Free Pro (Limited Bottle Edition), Soul Transform Wireless dan masih banyak lainnya.

Brand Manager Soul Electronics Indonesia, Rudy Fu, mengatakan "Dalam rangka menyambut Harbolnas 12-12 dan musim liburan, Soul Electronics mengadakan End Year Clearance Sale. Diskon yang akan diberikan up to 79%."

"Selain itu, Soul juga akan mengadakan program Free Ongkos Kirim (Ongkir), yaitu setiap pembelian diatas Rp100 ribu akan mendapatkan free ongkir Rp25 ribu pada beberapa produk terpilih.

Sementara untuk pembelian diatas Rp600 ribu, akan mendapatkan cashback sebesar Rp100 ribu. Pelanggan dapat mengikuti program clearance sale ini di Soul Official Store Blibli, tutup Rudy.

Bardi Smart Home Kembangkan Pasar Penjualan Online

Penyedia produk-produk smart home, Bardi Smart Home, terus mengembangkan pasar penjualan online di Indonesia. Setelah membuka store di beberapa marketplace, sekarang Bardi Smart Home membuka Bardi Official Store di marketplace Shopee.

Ryan Maurice, Bardi Smart Home Owner, mengatakan kerja sama dengan market place Shopee dilakukan dalam upaya menambah saluran pemasaran. Hal ini mendesak setelah melihat permintaan pasar Asia Tenggara tumbuh progresif.

“Membuka Official Store di Shopee tentu akan menambah pilihan tempat belanja bagi pelanggan kami. Kami juga percaya Shopee akan membuat lebih banyak masyarakat mengetahui Informasi gaya hidup smart ala Bardi," tambah Ryan.

Untuk memaksimalkan penjualan di berbagai marketplace, Bardi Smart Home menggandeng Egogo Hub Indonesia, sebuah end-to-end brand enabler company. Dihubungi sebelum pembukaan Bardi Official Store di Shopee, Jose Steffie, Brand Manager Egogo Hub Indonesia untuk Bardi berharap Official Store di Shopee juga akan meraih sukses seperti Official Store Bardi di marketplace lain.

“Kami juga telah membuka Official Store di marketplace lainnya. Semuanya sukses meraih penjualan tinggi dan kini kami optimis akan mengalami sukses yang sama bersama Shopee. Apalagi waktu pembukaan yang berdekatan dengan Harbolnas 12.12, saat promosi gila-gilaan dengan memberi cashback dan potongan harga hingga 40% kami lakukan," jelasnya.

Untuk diketahui Bardi Smart Home telah meluncurkan berbagai macam produk smart home di pasar Indonesia. Beberapa produk di antaranya menjadi best seller seperti BARDI Smart UNIVERSAL IR REMOTE, BARDI Smart LED Light Bulb RGB+ WW 9W, BARDI Smart Plug, Bardi WiFi Electric Socket with Energy Monitoring, dan BARDI Smart BREAKER ON OFF Switch. Semuanya mengusung teknologi Wifi Wireless IoT Home Automation.

Produk Bardi Smart Home bisa ditemukan di Bardi Official Store Shopee.

Minggu, 13 Oktober 2019

Budidaya Tanaman Pucuk Merah Dan Perawatannya

Syzygium oleana atau Pucuk Merah adalah salah satu tanaman hias yang akhir-akhir ini mulai ramai di cari para penyuka tanaman hias, betapa tidak memang tanaman hias yang satu ini merupakan tanaman yang sangat cocok untuk hiasan halaman atau bisa juga sebagai pelengkap penghuni taman kita. Dengan keunikannya itulah Pucuk merah ini mampu menyita perhatian para penikmat tanaman hias. Warna merah pada daun muda di ujung-ujung tunas tanaman yang membuat tanman ini dinamakan Pucuk merah.
Tanaman yang masih termasuk famili Myrtaceae (Jambu-jambuan) ini cocok untuk iklim tropis sepertidi negara kita, tidak haran jika tanaman ini bisa tumbuh subur di lingkungan kita. Dan bagi anda yang sudah punya pucuk merah dan belum memahami cara merawatnya atau anda juga ingin memperbanyak tanaman ini tidak perlu khawatir karena disini saya akan membagi tips tentang Budidaya Tanaman Pucuk merah dan Perawatannya atau Syzygium oleana tersebut.

O Cara Perawatan
Untuk merawat tanaman ini tidak di butuhkan skill khusus karena cara merawatnya sangat mudah, kuncinya adalah telaten dan selalu memeperhatikan kondisi tanaman ini, secara normal taman ini bisa tumbuh mencapai ketinggian 3 meter bahkan lebih.

Cukup dengan menyiram 2x sehari dan memberi pupuk 1 bulan sekali, perhatikan juga posisi tanaman jika ingin di tanam langsung di tanah, usahakan ada pada posisi yang cukup mendapat asupan sinar matahari, karena jika tanaman ini kurang sinar matahari akan mempengaruhi pertumbuhan dan corak daun yang menjadi ciri khas tanaman ini, biasanya jika kurang mendapat sinar matahari warna daun pada tunas muda tidak berwana merah menyala, daun akan berwana kuning pudar atau hijau.

Jika itu terjadi maka kita harus memangkas tunas-tunasnya dan merelokasi tempat tanaman ini di letakkan, nanti tunas baru akan tumbuh berwarna merah.di sarankan menggunakan pot agar mudah di pindah-pindahkan.

O Cara Pembudidayaan
1. Teknik Tanam Biji
Perlu kita ketahui tanaman hias pucuk merah ini berbuah pada usia tertentu. Tanaman ini akan berbuah dan biji dari buah itu yang di gunakan sebagai media pembudidayaan. Tapi kita harus bersabar jika pucuk merah kita masih berusia muda, paling tidak 3-5 tahun dari tanaman yang masih berukuran 50 cm.
Ada beberapa hal yang harus di persiapkan untuk melakukan penyemaian biji antara lain:
  • Lokasi penyemaian
  • Polybag (ukuran sedang 25x15 cm)
  • Tanah berhumus
  • Air
  • Gembur
Pertama yang dilakukan adalah memilih biji yang baik, biji yang baik adalah biji yang sudah tua, biasanya biji yang sudah tua tandanya berwarna coklat tua. Siapkan beberapa biji untuk di semai dan tentunya tempat penyemaiannya juga. Tambahkan pupuk dasar (kimia) TSP 46 pada media semai aduk hingga pupuk dan tanah tercampur dengan merata.

Tabur biji di atas media semai dengan merata untuk menghindari penumpukan kecambah setelah biji tumbuh, setelah biji di tabur tutup biji dengan taburan sekan dengan ketebalan kira-kira 1-2 mm, kemudian siram hingga dasar tanah cukup basah, buat pelindung (atap) di atas semaian untuk jaga-jaga jika terjadi hujan yang terlalu lebat.

Bila perlu lakukan penyemprotan insektisida untuk menghindari serangan hama. Waktu ideal adalah 40 hari biji akan tumbuh, tetepi bisa juga membutuhkan waktu yang lebih lama tergantung kualitas tumbuh tanaman tersebut. Setelah biji berkecambah tunggu hingga sudah berdaun 4-5 helai kemudian pindahkan pada polybag, gunakan sekam di campur pupuk organik sebagai media tanam dalam polybag untuk menunjang pertumbuhan akar yang lebih cepat.

Noted: Lakukan penyiraman berkala,juga ketika masih dalam tahap penyemaian

2. Teknik Stek Batang
Cara ini terhitung lebih mudah, karna tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan biji tanamannya. Kita cuma perlu menyiapkan tanaman induk yang beracabang banyak, pilih beberapa batang yang sudah cukup tua, tapi jangan memilih yang terlalu tua karna akan lama bertumbuh. Potong cabang tersebut dengan ukuran panjang kira-kira 20 sampai 30 cm.

Kemudian tanam cabang tersebut di dalam polybag yang sudah berisi campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi. Siram secara rutin dan usahakan cukup sinar matahari. Dalam beberapa hari kemudian batang stek akan bertunas. 

Jumat, 13 September 2019

Budidaya Alpukat Tabulampot Dan Perawatannya

Sebelum kita memulai tahapan pelaksanaan Budidaya Alpukat Tabulampot dan membahasnya lebih jauh, kita terlebih dahulu harus mempersiapkan beberapa perlengkapan sebagai berikut:

1.) Sediakan pot
2.) Batang bawah bibit alpukat (silling). Umumnya di tanam di polybag
3.) Batang atas pohon alpukat (entres). Di ambil dari induk batang berkualitas baik
4.) Media tanam (campuran tanah dan kompos)
5.) Pisau Khusus
6.) Plastik parafilm dan tali
7.) Air dan gembor

O Pelaksanaan Okulasi
Pertama-tama siapkan silling yang kurang lebih sudah berdaun 2 helai sebagai understandnya kemudiaan dan entres yang berasal dari induk alpukat dengan kualitas baik, kemudian potong bagian atas pohon alpukat tepat di bawah daun paling bawah yang di gunakan sebagai batang bawah nantinnya, setelah itu belah di posisi tengah kayu dari atas ke bawah sekitar 2,5 cm, lalu pada batang atas atau entres potong menyerong pada pangkal batangnya, (kualitas entres yang baik adalah batangnya masih muda dan panjangnya sekitar 4 cm).

Jika entres sudah siap maka sisipkan entres tersebut pada batang bawah yang sudah di belah, pastikan ketika menyisipkan kedua bagian tersebut sejajar rapat antara batang atas dan bawah, jika sudah benar menyisipkannya untuk selanjutnya pembungkusan menggunakan plastik parafilm, caranya melilitkan plastik bagian yang di okulasi hingga tertutup sempurna, setrelah itu ditali,gunakan plastik parafilm yang di tarik kedua ujungnya hingga menyusut dan memanjang antuk di gunakan sebagai tali pembungkus tersebut, selesai sudah tahap okulasinya, tinggal kita lakukan penyiraman rutin minimal 1x sehari.

Dan setelah batang okulasi tumbuh dan bertunas maka kita siapkan media pengganti yaitu pot. Pot yang di gunakan sebaiknya yang berukuran besar agar pertumbuhan akar bisa optimal, untuk pemindahan hasil okulasi kondisi batang tunas harus sudah memiliki daun tua, karena biasanya jika tanaman di pindah medianya akan mengalami stress. Jika tanaman yang kondisinya masih muda atau baru tumbuh kemungkinan besar akan mati.

Pastikan bibit hasil okulasi sudah berdaun tua dan berjumlah 6-9 helai, kemudian siapkan pot besar yang di isi dengan campuran tanah dan kompos setelah itu pindahkan bibit yang masih berada di polybag pada pot yang sudah di siapkan. Penanaman pada pot sebaiknya pangkal batang jangan di tanam terlalu dalam karena nantinya akan menghambat pertumbuhan atau bahkan batang akan mengalami pembusukan. Posisi pangkal batang biarkan tetap pada garis yang ketika berada pada polybag setelah itu tindakan terakhir adalah perawatan yang berkelanjutan.